Walikota Bukittinggi Serahkan Honorarium dan Transport untuk 635 Kader KB se-Kota Bukittinggi

    Walikota Bukittinggi Serahkan Honorarium dan Transport untuk 635 Kader KB se-Kota Bukittinggi
    Walikota Bukittinggi Serahkan Honorarium dan Transport untuk 635 Kader KB se-Kota Bukittinggi

    Bukittinggi-Walikota Bukittinggi H.Erman Safar, SH didampingi Ketua TP PKK Kota Bukittinggi Ny Fiona Agyta Erman Safar, Kepala Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi Nauli Handayani ketika penyerahan honorarium dan transport kader KB, Selasa (22/8/2023) di Balairung Rumah Dinas Walikota Bukittinggi di Belakang Balok.

    635 orang Kader KB itu terinci dari 24 orang kader PPKBK ( Petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana Kelurahan), 162 orang kader Sub PPKBK (Sub Petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana Kelurahan), kader BKB ( Bina Keluarga Bawah Lima Tahun) sebanyak 290 orang, 90 orang kader BKR ( Bina Keluarga Remaja), dan kader BKL  ( Bina Keluarga Lansia) sebanyak 69 orang.

    Adapun besaran honorarium yang diberikan itu adalah untuk kader PPKBK  sebesar Rp 750.000 per orang ( 3 bulan @ Rp 250.000), untuk kader Sub PPKBK senilai Rp 450.000 per orang ( 3 bulan @Rp 150.000), sedangkan transport diberikan kepada kader BKB sebesar Rp 300.000 per orang (3 bulan @Rp 100.000), untuk kader BKR sebesar Rp 300.000 per orang (3 bulan @ Rp 100.000) dan untuk kader BKL senilai Rp 300.000 per orang (3 bulan @Rp 100.000).

    Walikota Bukittinggi Erman Safar mengatakan pihaknya mengapresiasi dedikasi para kader Keluarga Berencana  (KB) yang telah berpartisipasi dan berkontribusi mendukung program dan kerja pemerintah daerah demi terwujud solusi atas persoalan sosial masyarakat  yang dihadapi seperti halnya penurunan angka stunting di Kota Bukittinggi.

    Dikatakan, Pemerintah Kota Bukittinggi ingin penanganan persoalan stunting di tahun 2024 mendatang  memperoleh nilai baik dari seluruh kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Pada tahun 2023 ini Kota Sawahlunto yang mendapatkan prestasi sebagai daerah terbaik dalam penanganan stunting se-Sumatera Barat.

    Kader Keluarga Berencana (KB) ini harus bergerak dengan  aksi nyata di tengah masyarakat, sehingga  warga yang memiliki bayi dan balita harus difasilitasi  pendataannya untuk tercegah  dari kasus stunting, jika ada masyarakat yang memiliki anak dikategorikan stunting maka  perlu didorong dan dimotivasi untuk melengkapi nutrisi yang dibutuhkan, apalagi sudah ada program untuk melengkapi makanan tambahan bagi anak stunting. Para kader KB berperan untuk mengajak masyarakat untuk aktif mengikuti kegiatan posyandu.

    “Saya mewakili Pemerintah Kota Bukittinggi mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu para kader KB semua yang telah bekerjasama dengan pemerintah daerah  terhadap program Bangga Kencana. Walaupun ibu-ibu yang bekerja dan saya yang menerima pin penghargaan, tidak apa-apa ya bu.  Jadi, tahun depan di 2024 kita akan tingkatkan penanganan stunting kita, kita ingin lebih baik dari Kota Sawahlunto yang tahun ini menjadi peringkat terbaik se-Sumatera Barat.  Ayo, ibu-ibu kader data warga di lapangan, yang punya anak harus terhindar dari stunting, jika ada data anak stunting langsung sikapi pemenuhan dan melengkapi gizinya, ajak juga warga untuk aktif ke posyandu, ” terang Wako Erman.

    Menurut Wako, pada tahun depan honorarium dan transport yang diterima para kader tidak mengalami kenaikan dari besaran yang diterima sekarang.  Ia juga menyebut bahwa keinginan untuk memberikan baju dan jilbab seragam bagi para kader itu tidak dapat terealisasi di tahun 2024 mendatang, dikarenakan sekarang Pemerintah Kota Bukittinggi bersama DPRD bersepakat untuk menindaklanjuti  program membantu  meringankan biaya pendidikan bagi masyarakat ber KTP dan Ber KK Kota Bukittinggi, sehingga uang komite peserta didik tingkat SMA sederajat baik negeri maupun swasta ditanggung oleh pemerintah daerah, begitu juga program Tabungan Utsman di BPRS Jam Gadang  tengah  menjadi konsentrasi penuh.

    “Kami menyampaikan saat ini Pemerintah daerah tengah berkonsentrasi untuk membantu meringankan masyarakat dengan  menggratiskan uang komite bagi pelajar SMA sederajat di Kota Bukittinggi (negeri dan swasta) yang ber KK Kota Bukittinggi.

    Lanjut dikatakannya, pihaknya juga upayakan program Tabungan Utsman di BPRS Jam Gadang mampu dan terbukti membantu masyarakat yang membutuhkan. Kita butuh banyak anggaran  untuk program itu. Nah, kami juga sampaikan bahwa tahun 2024 besok, kami belum bisa bantu ibu kader untuk mendapatkan baju dan jilbab baru. Namun, kita tetap bekerjasama untuk melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.

    Disampaikan Wako,   pihaknya akan membentuk  jejaring komunikasi bagi seluruh kader yang ada di Kota Bukittinggi, sehingga adanya Whatsapp Group (WAG) yang menghimpun semua jenis kader yang ada di daerah ini untuk mendukung  “Bukittinggi HEBAT”.

    “ Nanti Lurah masing-masing mengelola jejaring komunikasi kader yang terhimpun menjadi satu untuk mendukung Bukittinggi HEBAT, ” imbuhnya.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bukittinggi Nauli Handayani menyebutkan  program bangga kencana dan penyerahan honorarium serta transport ini bertujuan untuk  mempercepat pembangunan keluarga, kependudukan dan Keluarga Berencana (KB), dan dapat membantu para kader dalam melaksanakan tugasnya.

    Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi melaksanakan Advokasi dan KIE  Program Bangga Kencana  dan penyerahan honorarium serta transport itu didasari UU Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan DPA Dinas P3APPKB  Nomor DPA/A.2/2.08.2.14.0.00.02.0000/001/2023.

    Kader KB ini merupakan kader yang diusulkan oleh para lurah se-Kota Bukittinggi dan  Dinas P3APPKB   mengeluarkan Surat Keputusannya (SK).

    “Kader KB itu baik, PPKBK, Sub PPKBK, kader Kelompok Kegiatan (Pokta) dengan kader BKB, kader BKR dan kader BKL diusulkan oleh lurah dan kita SK kan di Dinas P3APPKB Kota  Bukittinggi. Itu dengan SK  Kepala Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi Nomor 188.45/9/DP3APPKB/I-2023  dan yang telah diubah terakhir pada bulan Mei  dengan nomor 188.45/77/DP3APPKB/V-2023.

    Dalma hal ini juga pihaknya memohonkan agar Walikota  Bukittinggi Erman Safar menyerahkan  Bina Keluarga Balita (BKB) Kit Stunting yang diperuntukan bagi 30 kelompok BKB se-Kota Bukittinggi. BKB Kit Stunting ini berasal dari   dana bantuan operasional keluarga berencana (BOKB) yang merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik yang dialokasikan  pemerintah pusat kepada Kota Bukittinggi  untuk pelaksanaan kegiatan yang mendukung upaya pencapaian sasaran prioritas program Bangga Kencana.

    BKB Kit Stunting itu berupa Buku (buku menjadi orang tua hebat dalam mengasuh anak, buku pegangan  kader BKB dan orang tua tentang penanaman dan penerapan nilai kader melalui 8 fungsi keluarga, buku peran ayah dalam pengasuhan, buku pengasuhan anak yang berkebutuhan khusus, dan buku saki pengasuhan 1000 hari pertama  kehidupan), alat pantau tumbuh kembang anak ( kalender pengasuhan 1000 HPK dan kartu kembang anak (KIA)), alat permainan edukatif (APE) berupa APE motorik kasar, kubus susun edukatif, mainan gantungan bayi dan buku kain stimulasi, dan media penyuluhan bagi orang tua ( media lembar balik untuk penyuluhan umur 0-23 bulan, modul BKB Hi, modul BKB emas, dan ular tangga “BKB emas”.

    “ Kami berharap agar para kader dapat saling bersinergi untuk melaksanakan program pemerintah  Kota Bukittinggi dibawah kepemimpinan Bapak H. Erman Safar, Sh terutama mendukung program –program pro rakyat yang semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat  Kota Bukittinggi. Mari kita wujudkan Bukittinggi Hebat demi kesejahteraan kita bersama, ” pungkasnya.(*).

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Meriahkan HUT RI ke-78, Wako Erman Hadiri...

    Artikel Berikutnya

    Ini Kata Kadis DPP Bukittinggi Terkait Perencanaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TNI dan ADF Bicarakan Peningkatan Kerjasama Militer
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian

    Ikuti Kami